16.12.202503:53:06UTC+00Selandia Baru Tidak Melihat Surplus Sebelum 2030

Selandia Baru diperkirakan tidak akan kembali ke surplus anggaran hingga tahun 2030 karena tertahan oleh ekonomi yang lesu, yang menghambat upaya untuk mengurangi pengeluaran pemerintah. Menurut pembaruan fiskal pertengahan tahun yang dikeluarkan pemerintah hari ini, defisit untuk tahun ini diperkirakan akan melebar menjadi NZD 16,93 miliar, naik dari perkiraan NZD 15,60 miliar pada bulan Mei. Penyesuaian ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, pendapatan pajak yang berkurang, dan biaya pinjaman yang meningkat. Ekonomi telah menyusut dalam tiga dari lima kuartal terakhir, dipengaruhi oleh pengeluaran konsumen yang lesu dan ketidakpastian ekonomi global. Namun, data kuartal ketiga yang akan dirilis akhir pekan ini diharapkan menunjukkan ekspansi. Departemen Keuangan memprediksi aktivitas ekonomi akan menguat selama 18 bulan ke depan, dengan Menteri Keuangan Nicola Willis menyatakan bahwa ekonomi membutuhkan "udara segar di paru-parunya" untuk mencapai pemulihan yang kuat pada tahun 2027. Proyeksi menunjukkan PDB akan mencapai puncaknya pada 3,4% pada tahun 2027 sebelum menurun menjadi 2,5%. Inflasi diperkirakan akan kembali mendekati 2%, dan tingkat pengangguran diproyeksikan turun di bawah 5%. Prospek Departemen Keuangan bergantung pada pasar perumahan yang kuat, peningkatan migrasi, dan kinerja ekspor yang kuat, meskipun memperingatkan potensi risiko baik dalam arah positif maupun negatif.